Teknologi Pangan Dari Susu

Ngomong-ngomong, lo semua tahu gak sih kalau teknologi pengolahan pangan itu keren banget. Ya, ternyata makanan yang enak-enak di depan mata kita itu nggak cuma tercipta begitu saja lho, tapi butuh proses yang panjang dan kompleks. Nah, kali ini gue mau bahas beberapa teknologi pengolahan pangan yang pastinya bikin lo makin paham dan menghargai makanan yang lo makan setiap hari. Siap-siap ya!

Teknologi Pengolahan Pangan No.1: Pasturisasi

pasturisasi

Apa itu Pasturisasi?

Pasturisasi adalah proses pemanasan makanan atau minuman pada suhu tertentu yang bertujuan membunuh bakteri penyebab penyakit. Suhu pasturisasi biasanya berada di kisaran 60 - 100 derajat Celsius, tergantung pada jenis makanan dan durasi pemanasannya.

Mengapa Pasturisasi Penting bagi Pangan?

Pasturisasi penting agar kita terhindar dari bakteri penyebab penyakit yang bisa merugikan kesehatan. Misalnya, susu yang dipasteurisasi akan terjaga kebersihannya dari bakteri seperti Escherichia coli (E. coli), Salmonella, dan Listeria.

Jenis-Jenis Pasturisasi

  • Pasteurisasi Panas (Hot Pasteurization) - dilakukan dengan memanaskan bahan makanan pada suhu 60 - 70 derajat Celsius selama 5 - 30 menit.
  • Pasteurisasi Ultrapanas (Ultrahot Pasteurization) - bahan makanan dipanaskan pada suhu 135 - 150 derajat Celsius selama beberapa detik saja.
  • Pasteurisasi Lempeng (Plate Pasteurization) - bahan makanan dipanaskan pada suhu 72 - 85 derajat Celsius selama 10 - 30 detik.
  • Pasteurisasi Vakum (Vacuum Pasteurization) - kondisi tekanan udara dikurangi agar suhu pasturisasi lebih rendah, yaitu 50 - 60 derajat Celsius selama 30 - 60 menit.

Cara Kerja Pasturisasi

Proses pasturisasi dilakukan dengan memanaskan makanan atau minuman hingga suhu tertentu yang mampu membunuh bakteri penyebab penyakit. Setelah itu, makanan atau minuman akan segera didinginkan agar tidak rusak.

Keuntungan dan Manfaat Pasturisasi

  1. Melindungi makanan dan minuman dari pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
  2. Meningkatkan daya tahan makanan dan minuman agar tidak mudah rusak.
  3. Mencegah terjadinya keracunan makanan yang bisa membahayakan kesehatan.
  4. Menjaga kualitas makanan dan minuman, sehingga lebih aman dan baik dikonsumsi.

Teknologi Pengolahan Pangan No.2: Fermentasi

fermentasi

Apa itu Fermentasi?

Fermentasi adalah proses penguraian zat-zat organik seperti karbohidrat, protein, dan lemak oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan khamir untuk menghasilkan senyawa yang berbau dan berasa khas.

Mengapa Fermentasi Penting bagi Pangan?

Fermentasi penting untuk meningkatkan nutrisi pada pangan, menghasilkan rasa dan aroma khas, serta memudahkan penyerapan nutrisi oleh tubuh. Misalnya, yoghurt yang difermentasi oleh bakteri acidophilus dan lactobacillus memiliki kandungan probiotik yang baik untuk pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

Jenis-Jenis Fermentasi

  • Fermentasi Alkohol (Alcohol Fermentation) - zat-zat organik diurai oleh khamir menjadi alkohol dan karbon dioksida. Contoh: bir, anggur, dan sake.
  • Fermentasi Asam (Acid Fermentation) - zat-zat organik diurai oleh bakteri menjadi asam organik. Contoh: yoghurt, tempe, dan kimchi.
  • Fermentasi Protein (Protein Fermentation) - protein diurai oleh enzyme tertentu menjadi asam amino. Contoh: kecap, ikan asin, dan ham.
  • Fermentasi Laktik (Lactic Fermentation) - karbohidrat diurai oleh bakteri menjadi asam laktat. Contoh: yoghurt, keju, dan sauerkraut.

Cara Kerja Fermentasi

Proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan mikroorganisme tertentu ke dalam bahan makanan yang dikombinasikan dengan garam atau bahan pengawet lainnya. Bahan makanan tersebut selanjutnya diinkubasi dalam kondisi tertentu agar mikroorganisme dapat tumbuh dan menghasilkan senyawa organik yang diinginkan.

Keuntungan dan Manfaat Fermentasi

  1. Meningkatkan kandungan nutrisi pada makanan dengan menghasilkan senyawa organik yang lebih mudah diserap oleh tubuh.
  2. Meningkatkan rasa dan aroma pada makanan.
  3. Meningkatkan daya tahan makanan agar tidak mudah rusak.
  4. Menjaga kualitas makanan, sehingga lebih aman dan baik dikonsumsi.

Teknologi Pengolahan Pangan No.3: Injeksi Udara

injeksi udara

Apa itu Injeksi Udara?

Injeksi udara adalah proses penambahan gas seperti nitrogen atau karbon dioksida ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan volume, rasa, dan tekstur makanan.

Mengapa Injeksi Udara Penting bagi Pangan?

Injeksi udara penting untuk meningkatkan volume dan tekstur pada makanan sehingga lebih lembut dan garing. Misalnya, keripik kentang yang diinjeksi udara akan lebih crispy dan enak untuk dijadikan camilan sehari-hari.

Jenis-Jenis Injeksi Udara

  • Injeksi Udara Kontinu (Continuous Injection) - gas ditambahkan ke dalam makanan secara terus-menerus dalam jumlah yang kecil.
  • Injeksi Udara Sistematik (Systematic Injection) - gas ditambahkan ke dalam makanan secara beraturan pada interval tertentu.
  • Injeksi Udara Terkontrol (Controlled Injection) - gas ditambahkan ke dalam makanan dengan kontrol yang ketat agar tidak berlebihan atau tidak cukup.

Cara Kerja Injeksi Udara

Proses injeksi udara dilakukan dengan menggunakan mesin khusus yang dapat mengatur jumlah gas dan kecepatan tekanan gas yang dikeluarkan. Gas tersebut kemudian ditambahkan ke dalam bahan makanan secara perlahan-lahan dan teratur sehingga tercipta rongga-rongga kecil di dalam makanan.

Keuntungan dan Manfaat Injeksi Udara

  1. Meningkatkan volume makanan sehingga lebih mengenyangkan.
  2. Memperbaiki tekstur makanan menjadi lebih lembut dan garing.
  3. Meningkatkan rasa makanan.
  4. Meningkatkan daya tahan makanan.

Teknologi Pengolahan Pangan No.4: Sterilisasi

sterilisasi

Apa itu Sterilisasi?

Sterilisasi adalah proses penghilangan semua mikroorganisme pada makanan atau peralatan rumah sakit dengan menggunakan suhu dan tekanan tertentu yang sangat tinggi. Sterilisasi biasanya dilakukan pada bahan makanan yang dikemas dalam kaleng atau botol untuk menjaga kebersihan dan kualitas makanan.

Mengapa Sterilisasi Penting bagi Pangan?

Sterilisasi penting agar makanan dan minuman yang dikemas dalam kaleng atau botol tetap steril dan tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang bisa merusak kualitas dan kebersihan makanan. Selain itu, sterilisasi juga membantu melakukan pengawetan pada makanan dengan tujuan memperpanjang masa simpan.

Jenis-Jenis Sterilisasi

  • Sterilisasi Panas (Heat Sterilization) - dilakukan dengan memanaskan bahan makanan dalam kaleng atau botol pada suhu 121 - 132 derajat Celsius selama 15 - 20 menit.
  • Sterilisasi Produk Farmasi (Pharmaceutical Sterilization) - proses sterilisasi yang dilakukan pada peralatan medis atau farmasi. Dilakukan pada suhu 121 - 141 derajat Celsius selama 15 - 20 menit.
  • Sterilisasi Gas (Gas Sterilization) - menggunakan gas tertentu seperti etilen oksida untuk membunuh mikroorganisme pada bahan makanan atau alat medis.
  • Sterilisasi Radiasi (Radiation Sterilization) - menggunakan sinar gamma atau elektron untuk membunuh mikroorganisme pada bahan makanan atau alat medis.

Cara Kerja Sterilisasi

Proses sterilisasi dilakukan dengan memasukkan bahan makanan dalam kaleng atau botol ke dalam mesin sterilisasi yang kemudian diberi tekanan dan suhu tertentu yang sangat tinggi. Tekanan dan suhu tersebut bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme yang ada di dalam makanan atau botol.

Keuntungan dan Manfaat Sterilisasi

  1. Menghilangkan semua mikroorganisme pada makanan atau botol untuk menjaga kebersihan dan kualitas makanan.
  2. Memperpanjang masa simpan makanan yang dikemas dalam kaleng atau botol.
  3. Menjaga kualitas makanan agar tetap segar dan berkualitas baik.
  4. Menjaga keamanan makanan dari bakteri penyebab penyakit dan kontaminasi oleh bahan kimia berbahaya seperti pestisida.

Nah, itu dia beberapa teknologi pengolahan pangan yang mungkin belum banyak orang tahu. Ternyata proses pengolahan makanan itu nggak se-simple yang kita bayangkan ya. Jadi, mulai sekarang jangan remehkan makanan yang kita konsumsi setiap hari dan jangan lupa selalu menerapkan gaya hidup yang sehat dan seimbang.


Posting Komentar untuk "Teknologi Pangan Dari Susu"