Manfaat Teknologi Pengalengan Makanan Tradisional

Yo yo yo! Ada yang pernah denger teknologi pengalengan untuk makanan lokal? Pas di tengah-tengah pandemi begini, ternyata teknologi ini bisa banget berdayakan UMKM, lho! Terus gimana sih caranya? Aku kasih tau deh, check this out!

Bagaimana Teknologi Pengalengan untuk Makanan Lokal Bisa Berdayakan UMKM Selama Pandemi

Jadi, sebelum kita bahas lebih jauh, coba deh perhatiin gambar pertama ini:

Tu gambar menunjukkan pengalengan makanan lokal. Nggak kebayang, ya, kalau ada teknologi ini pas lagi pandemi begini? Jadi, gimana sih teknologi pengalengan ini bisa berdayakan UMKM?

Apa Itu Teknologi Pengalengan Makanan?

Jadi, teknologi pengalengan makanan itu adalah sebuah cara pengawetan makanan di dalam kaleng dengan cara diproses dalam suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Dalam pengalengan makanan, udara di dalamnya disisihkan dan diganti dengan gas untuk mencegah pembusukan dan diawetkan untuk bisa bertahan hingga satu tahun!

Mengapa Teknologi Pengalengan Makanan Bisa Berdayakan UMKM di Tengah Pandemi?

Kita semua tahu, pandemi ini berdampak besar pada kehidupan kita dan UMKM. Banyak UMKM yang mengalami penurunan omset dan bahkan gulung tikar. Nah, dengan teknologi pengalengan makanan, produk-produk lokal bisa bertahan lebih lama dan dijual ke pasar yang lebih luas bahkan ke luar negeri.

Bukan cuma itu, teknologi pengalengan juga membantu UMKM untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk makanan mereka. Ini karena, dalam proses pengalengan, bakteri penyebab kerusakan di dalam makanan mati. Maka, makanan lokal yang dikemas dalam kaleng bisa lebih aman, higienis, dan terjaga rasa serta nutrisinya.

Jenis-jenis Makanan Tradisional yang Dipengaleng

Terus, apa aja sih jenis makanan tradisional yang bisa dipengaleng? Ada banyak, lho! Di gambar kedua ini, aku tunjukin contoh makanan tradisional yang dipengaleng:

Jenis makanan tradisional yang dipengaleng bisa bermacam-macam, mulai dari makanan berat seperti opor ayam, rendang, sampai makanan ringan seperti kerupuk. Dengan dipengalengan, makanan lokal bisa tahan lama dan bisa dijual di mana saja bahkan di luar negeri.

Cara Kerja Teknologi Pengalengan Makanan

Buat yang penasaran, nih, aku kasih penjelasan cara kerja teknologi pengalengan makanan. Pertama-tama, makanan yang ingin dipengaleng dimasukkan ke dalam kaleng, lalu dimasak pada suhu dan tekanan yang tinggi.

Ketika proses pembuatan kaleng, kaleng tersebut diisi dengan gas untuk menjaga makanan dari pembusukan. Udara di dalam kaleng dihilangkan dan diganti dengan nitrogen, oksigen, atau campuran gas yang disebut Modified Atmospheric Packaging (MAP).

Kaleng makanan kemudian dipanaskan dalam oven sangat panas yang disebut "autoclave". Proses sterilisasi ini membunuh bakteri dan mikroba dalam makanan, memastikan produk aman di udara masih tertutup.

Keuntungan Menggunakan Teknologi Pengalengan Makanan

Belum selesai, lho! Ada banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan teknologi pengalengan makanan ini. Apa aja, ya?

Mempertahankan rasa dan nutrisi makanan
Memungkinkan makanan lokal didistribusikan ke luar negeri
Meningkatkan kualitas dan keamanan produk makanan
Memperpanjang umur simpan makanan lokal
Mempermudah penyimpanan dan transportasi makanan lokal
Memperbesar peluang pasar bagi UMKM

Manfaat Teknologi Pengalengan Makanan

Nah, manfaat teknologi pengalengan makanan ini bisa dirasakan oleh banyak pihak, lho. Yuk, aku kasih tau!

Membantu UMKM untuk bertahan di tengah pandemi
Memperkenalkan makanan lokal ke luar negeri
Memperluas pasar produk makanan lokal
Meningkatkan kualitas dan kualitas serta keamanan produk makanan lokal
Mengurangi jumlah makanan yang terbuang karena kerusakan
Memberikan akses makanan lokal yang lebih luas bagi masyarakat

Jadi, gimana? Keren, kan, teknologi pengalengan makanan ini? Selain membantu UMKM yang sedang kesulitan selama pandemi, teknologi ini juga membawa banyak manfaat yang positif bagi makanan lokal kita. Makanya, jangan ragu-ragu deh kalau mau coba makanan tradisional dalam kaleng, siapa tahu ada banyak kejutan di dalamnya!